24 January 2017 |

Balada Linux, elementary OS dan Laptop Baru

Kenal pertama dengan Linux saat masih duduk di bangku kuliah, entah semester berapa, yang pasti saat itu perkenalan yang diawali oleh sebuah tugas kuliah berakhir dengan sangat cepat, saya tidak melirik lagi Linux.

Kembali bersentuhan dengan Linux saat seorang teman bercerita bahwa dia mendapatkan sejumlah CD Ubuntu yang dikirimkan dari Belanda secara gratis. Penasaran, akhirnya saya nyobain untuk request di website Ubuntu untuk dikirimkan sejumlah CD, sekedar iseng, seneng aja kalau dapat kiriman dari luar negeri :D.

Tidak berapa lama, sampailah selusin CD Ubuntu -saya lupa versinya- yang akhirnya saya bagikan kepada teman-teman satu kos. Habis ...

Bertemu kembali dengan Linux pada saat saya memutuskan transisi dari menggunakan produk bajakan ke produk open-source. Kalau tidak salah awal tahun 2016, awalnya disebabkan oleh sistem operasi Windows 7 yang mendadak blue-screen terus di netbook Acer Aspire One ZG5 yang lawas ini.

Alhasil saya mulai mencari beberapa distro yang support untuk netbook. Sempat mencoba Peppermint, Kubuntu, Lubuntu, elementary OS hingga Arch Linux. Nah untuk distro terakhir yang saya sebutkan, jujur saja sampai saat ini saya masih nge-blank untuk proses instalasinya hahaha.

Walaupun saat ini saya menggunakan Lubuntu, pengalaman menarik justru saya dapatkan saat menggunakan elementary OS, kalau tidak salah sempat nyoba install versi Freya. Tampilan desainnya yang aduhai membuat saya kesengsem, namun karena daleman netbook kurang begitu support alhasil terpaksa harus saya tinggalkan.

Nah, rencananya nanti kalau laptop baru sudah datang -sampai saat ini masih bingung milih yang mana- saya akan install elementary OS sebagai primary OSnya sehingga saya perlahan bisa meninggalkan program-program "bajakan" dan beralih sepenuhnya ke open source. Untuk aplikasi seperti Microsoft Office memang masih dilema karena ada beberapa pekerjaan yang menggunakan "Tab References" yang sedikit sulit dibuat di LibreOffice Writer, selebihnya sih tidak ada masalah, seharusnya.

Ya begitu deh ... sudah setahun penuh menggunakan Lubuntu, semoga tahun 2017 saya masih konsisten di jalan yang benar :p -tidak menggunakan bajakan-

No comments:

Post a Comment

 
© 2008- - AnggaRifandi
#Arsenal #London #TechStartup #WebAddict #GrowthHacker